Warga Desa Lata-Lata Protes Biaya Pemasangan Listrik Rp1,4 Juta, Diduga Ada Kongkalikong
Halsel, Bacanpost.com – Warga Desa Lata-Lata, Kecamatan Kasiruta Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, melayangkan protes keras terkait biaya pemasangan jaringan instalasi listrik yang dinilai mencekik.
Informasi yang diperoleh Bacanpost.com menyebutkan, setiap rumah warga dikenakan biaya sebesar Rp1.400.000 untuk pemasangan jaringan listrik. Angka tersebut disebut-sebut merupakan kesepakatan antara mantan Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Lata-Lata, Etus Maici, dengan pihak PLN Cabang Bacan.
Ironisnya, sejumlah warga mengaku dipaksa melakukan pembayaran agar listrik segera menyala. Meskipun keberatan, sebagian besar warga akhirnya menuruti arahan mantan pejabat desa.
“Kami diarahkan oleh Pak Etus Maici untuk membayar Rp1.400.000 per rumah. Katanya, itu permintaan dari pihak PLN,” ujar salah satu warga yang meminta namanya dirahasiakan.
Warga juga mengungkapkan bahwa dengan biaya sebesar itu, fasilitas yang mereka dapatkan terbilang minim. Dalam pemasangan tersebut, hanya terdapat kabel sepanjang sekitar 10 meter, satu mata lampu, dua stop kontak, dan satu kotak sambungan.
“Kalau dihitung harga kabel, lampu, dua kontak, dan satu bak cok sesuai harga toko, nilainya jauh lebih murah. Apalagi katanya, sebagian biaya ditanggung oleh PLN dan desa,” tambah warga tersebut.
Dari data yang dihimpun, terdapat 81 rumah di Desa Lata-Lata yang sudah dipasang jaringan listrik. Jika dikalkulasikan, total dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp113,4 juta.
Sejumlah warga menduga adanya kongkalikong antara mantan Pj Kades dan pihak PLN. Mereka mendesak agar aparat penegak hukum dan pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan penyimpangan tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PLN Cabang Bacan dan mantan Pj Kades Lata-Lata, Etus Maici, belum memberikan keterangan resmi terkait polemik ini.
